Anak Krakatau Erupsi lagi? Inilah Fakta Menarik tentang Gunung Krakatau yang Belum Diketahui Publik
Peristiwa erupsi gunung anak krakatau terjadi pada jumat malam, 10 April 2020. Abu yang keluar dari puncak Gunung Anak Krakatau berwarna hitam dan abu dan bergerak ke timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah. Gunung Anak Krakatau hingga 13 April 2020 berada pada status waspada atau level II. Berbeda dengan pendahulunya, Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1883 bahkan tercatat sebagai erupsi gunung berapi terdahsyat di dunia. Tidak hanya erupsi, Gunung Krakatau juga mendatangkan tsunami yang besar hingga mencapai 36 meter dan pernah membuat dunia heboh pada tahun 535 Masehi. Salah satunya yaitu pernah membelah pulau Jawa dan Sumatera.
Selain itu, Berikut ini 6 fakta menarik tentang gunung krakatau yang mungkin belum banyak diketahui oleh publik.
1. Membentuk Selat Sunda
David Keys menyebutkan letusan Gunung Krakatau terdahsyat yaitu pada tahun 535 Masehi. Kemungkinan letusan Gunung Krakatau menjadi penyebab punahnya peradaban dan kebudayaan, antara lain peradaban pantai barat Malaya di Malaysia dan kebudayaan Pasemah di Lampung. Mengapa disebut letusan terdahsyat ? Karena Gunung Krakatau ini melontarkan 200 km3 magma lebih besar dibandingkan dengan letusan pada tahun 1883 yang melontarkan 18 km3 magma. Letusan pada tahun 535 Masehi setara 2 miliar kali bom atom Hiroshima bahkan menimbulkan pepecahan pulau Jawa dan Sumatera sehingga terbentuk Selat Sunda.
2. Membelahnya Pulau Jawa dan Terbentuknya Pulau Baru yaitu Sumatera
Buku yang berjudul “Catastrophe : An Investigation into the Origins of the Modern World” karya David Keys, seorang arkeolog dan koresponden koran memiliki kesimpulan bahwa Gunung Krakatau pernah meletus tahun 416 atau 535 Masehi dan terjadilah perubahan peradaban dunia secara global. Angka 416 Masehi dikutip oleh David Keys dari sebuah teks Jawa kuno yang berjudul ‘Pustaka Raja Purwa’ yang jika diartikan bertuliskan“Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwaru. Ada goncangan Bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir, dan kilat. Lalu datanglah badai angin menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwaru dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula. Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera.
3. Punahnya Kerajaan Tarumanagara
Letusan besar Gunung Krakatau tahun 535 Masehi kemungkinan telah menghancurkan beberapa wilayah Kerajaan Tarumanagara. Selain sibuk membenahi wilayah yang hancur akibat letusan Gunung Krakatau, Para Raja Tarumanagara juga disibukkan dengan bencana lain yaitu perubahan iklim, wabah penyakit, gagal panen, dan lainnya. Oleh karena itu, pada masa Raja Linggawarman pada tahun 666-669 Masehi, Kerajaan Tarumanagara berakhir dan hanya tersisa kerajaan kecil.
4. Letusan Dahsyat Tahun 1883
Letusan pada tahun 1883 merupakan salah satu letusan gunung api paling mematikan dalam sejarah karena menimbulkan 36.417 korban jiwa akibat letusan dan tsunami yang dihasilkan. Dampak letusan ini dirasakan di seluruh dunia bahkan menyebabkan musim dingin vulkanik dengan mengurangi suhu rata-rata 1.2 ° Cs selama 5 tahun.
5. Munculnya Gunung Anak Krakatau
Diketahui tumbuh pada tahun 1930 hasil dari letusan Gunung Krakatau. Catatan sejarah Gunung Anak Krakatau sejak lahir pada tahun 1930 hingga 2000, telah mengalami erupsi lebih dari 100 kali.
Itulah fakta-fakta tentang Gunung Krakatau mulai dari letusan 535 Masehi hingga munculnya Gunung Anak Krakatau. Oleh karena itu, Indonesia menjadi pusat perhatian dunia dengan adanya Gunung api yang masih aktif diwilayah Selat Sunda tersebut.