Warning: Trying to access array offset on value of type null in /home/n1564461/public_html/fericy.com/wp-content/themes/genesisexpo_BUX/templates/header/section-header.php on line 665
InformasiKesehatanNews
[ April 16, 2020 by Arwim Baghastyko 0 Comments ]

Cara Mencegah dan Melindungi Tubuh Dari Bahaya Virus Corona

Cara Mencegah dan Melindungi Tubuh Dari COVID-19

Belakangan ini semakin banyak orang yang berbondong-bondong membeli suplemen dan vitamin untuk menambah daya tahan dan imunitas tubuh. Karena semakin langka dan mahal, maka beberapa orang berusaha untuk membuat sendiri dengan bahan-bahan tradisional yang mudah dijumpai di Indonesia. Selain itu, semakin banyak juga orang yang berjemur dan berolahraga. Karena kita semua tahu sinar matahari banyak mengandung vitamin D yang bisa menambah daya tahan tubuh kita. Ada yang mengatakan bahwa berjemur itu lebih baik sebelum jam 10, ada juga yg bilang bahwa lebih baik diatas jam 10. Itu semua tergantung dari pilihan dan keyakinan masing-masing saja. Selain makan vitamin,olahraga, dan berjemur, kita juga harus istirahat yang cukup. Jangan terlalu sering begadang dan memuat tubuh kita lelah sehingga daya tahan tubuh kita turun dan mudah diserang penyakit.

Perbanyak minum air putih, Menurut Dr. F. Batmanghelidj, kita perlu 3 liter air setiap 100 kg berat badan atau 100CC/kg berat badan. Jadi misalnya berat badan kita 50 kg, maka dikalikan 30 cc = 2,4 L. Kecuali pas kita olahraga wajib ditimbang dulu sebelum olahraga. Meditasi juga bisa meningkatkan imunitas tubuh. Karena pikiran yang rileks dan tenang akan membuat tubuh kita lebih rileks dan meningkatkan antibodi yang berguna untuk kekebalan tubuh. Selain itu doa bersama juga penting, karena bisa membuat kita pasrah dan berserah sehingga kita juga lebih bersandar pada pertolongan Tuhan.

Selama masa karantina ini kita juga bisa melakukan detok dengan menggunakan virgin coconut oil atau teknik detok yang lain yang bahan dan cara pembuatannya mudah dan murah untuk membersihkan racun yang ada di dalam tubuh kita. Pikiran yang tenang akan menstimulasi antibodi sehingga daya tahan tubuh kita akan meningkat, menyanyi dan menari, positif thinking juga sangat membantu. Jangan lupa untuk mengikuti himbauan pemerintah untuk phisikal distancing dan memakai masker di tempat keramaian. Jika semua itu dilakukan mudah-mudahan kita tidak akan terkena dampak dari virus corona ini. Kita semua percaya bahwa hidup dan mati memang di tangan Tuhan, tetapi sebagai manusia kita harus berusaha dan berupaya agar terhindar dari pandemi ini. Tanpa ada kesadaran dari kita, maka akan sulit Indonesia lepas dari virus corona. Maka dari itu kita harus bergotong royong bersama seluruh masyarakat dan pemerintah untuk bisa secepatnya selesai dari virus ini.

Sebagai masyarakat maka kita bisa melakukan hal-hal yang paling mudah untuk mencegah penyebarluasan virus ini. Yaitu dengan cara :

1. Cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik setiap kali Anda baru bersin dan batuk

2. Hindari juga kerumunan orang, terutama di ruang-ruang tertutup. Risiko Anda untuk ikut    terinfeksi meningkat drastis ketika ada salah satu orang di kerumunan yang terinfeksi Covid-19.

3. Bersihkan rumah secara menyeluruh menggunakan disinfektan, khususnya area-area yang sering disentuh seperti meja, gagang pintu, saklar lampu,toilet, keran dan ponsel untuk membunuh kuman yang mungkin hinggap.

 4. Hindari perjalanan yang tidak diperlukan, termasuk pesawat dan terutama kapal pesiar.

Itulah cara mencegah dan melindungi diri dari bahaya virus corona. Semoga wabah ini segera berakhir dan kita semua dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya.

InformasiMancanegaraNews
[ April 16, 2020 by Arwim Baghastyko 0 Comments ]

Manakah yang Lebih Baik? PSBB atau Lockdown?

PSBB atau Lockdown?

Pemerintah DKI Jakarta resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meredam penyebaran Virus Corona COVID-19. Kebijakan ini serupa tapi tak sama dengan kebijakan lockdown di banyak negara. 

Pertama kali kebijakan lockdown diterapkan oleh pemerintah China terhadap kota Wuhan dan sekitarnya di provinsi Hubei. Keputusan diambil karena puluhan ribu orang tertular Virus Corona COVID-19. Pemerintahan Joko Widodo tidak memilih istilah lockdown melainkan PSBB. Kebijakan Jokowi juga sangat unik di dunia karena bukan pemerintah pusat yang mengambil keputusan, tapi malah diserahkan ke daerah agar mengajukan PSBB.

Ada yang mengatakan bahwa PSBB sama dengan lockdown, tapi ada juga yang mengatakan bahwa PSBB itu semi lockdown. Akan tetapi yang pasti bahwa keduanya sama-sama menerapkan sistem sosial distancing dan membatasi kumpulan massa dan pergerakan kendaraan. Sehingga diharapkan virus corona tidak menyebar lebih luas lagi.Di Indonesia sendiri tidak mengenal istilah lockdown, yang ada adalah karantina wilayah. Menurut Prof. Mahfud MD, Indonesia sedang merencanakan karantina wilayah untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran virus covid-19 semakin meluas. Karantina wilayah menurutnya merupakan istilah lain dari sosial distancing – phisikal distancing dimana masyarakat Indonesia masih boleh berinteraksi asal menjaga jarak aman. Selain itu, karantina kesehatan ternyata sudah tercatat dalam peraturan di Indonesia, yaitu dalam Undang-undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dalam undang-undang, karantina wilayah didefinisikan sebagai pembatasan penduduk dalam suatu wilayah untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.

Menurut undang-undang Nomor 6 tahun 2018 pasal 54 dan 55, ada kewajiban yang perlu dilakukan pemerintah dan hak yang harus diperoleh masyarakat, meliputi:

  1. Pemerintah wajib memberikan penjelasan kepada masyarakat sebelum melaksanakan karantina wilayah.
  2. Jika ada yang ditemukan sakit, pemerintah harus segera melakukan tindakan isolasi dan merujuk ke rumah sakit.
  3. Selama karantina, kebutuhan hidup dasar orang dan makanan hewan ternak menjadi tanggung jawab pemerintah.
psbb atau lockdown

Lockdown, secara harafiah artinya dikunci. Jika istilah ini digunakan pada masa pandemi penyakit seperti sekarang, lockdown bisa diartikan sebagai penutupan akses masuk maupun keluar suatu daerah yang terdampak. Tiongkok sudah mengeluarkan kebijakan lockdown untuk kota Wuhan sejak episentrum pertama kasus itu menunjukan lonjakan kasus secara signifikan. Oleh karena itu sangat tepat jika Pempus tidak menerapkan lockdown atau mengunci sebuah kawasan dan mengeluarkan perpu tentang PSBB (Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar) sehingga masyarakat yang tidak bisa bekerja dari rumah masih bisa melakukan kegiatan seperti biasa. Selain itu pemda juga harus meminta ijin dulu kepada pempus melalui menkes untuk melakukan PSBB sehingga ada koordinasi yang baik antara pusat dan daerah. Kita semua berharap agar pandemi ini cepat berakhir dan ekonomi Indonesia segera pulih kembali.

Kita percaya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar sehingga kita pasti bisa bangkit dan menang melawan virus corona ini.

Hubungi Kami