Awas!! Penipuan Nomor Kartu Debit Dan Kode Verifikasi (OTP)
Awas!! Penipuan Nomor Kartu Debit Dan Kode Verifikasi (OTP)
Selayaknya dua sisi di mata uang, kemajuan dengan teknologi yang memiliki dari dampak positif dan negatif bagi si penggunanya. Sisi dengan positifnya, banyak orang yang sudah merasa dengan kehidupan sehari-harinya yang terbantu dan juga termudahkan. Namun, kemajuan dengan teknologi juga sudah dimanfaatkan dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka juga sudah memaksimalkan celah untuk bisa melakukan berbagai aksi kriminal, termasuk penipuan kartu debit.
Kurangnya dengan edukasi dan sosialisasi tentang dengan dunia digital yang membuat
sebagian orang dengan mudahnya yang akan termakan dengan kata-kata yang meyakinkan
dari sang penipu (dikenal dengan istilah social engineering).
Penipuan Ojek Onlinel
Dari situ, mereka dengan sadar atau juga tanpa sadar sudah memberikan beberapa data
pribadi yang sudah seharusnya tidak boleh diberikan dengan kepada siapapun.
Tanpa mengenal pekerjaan ataupun dengan status sosial, siapa saja sudah yang tidak waspada bisa saja akan terjerat dengan modus penipuan ini. Sebut saja dengan namanya Rachmat (hanya tokoh rekaan), seorang driver dari ojek online.
Modusnya pun juga cukup unik. Kala itu, Rachmat juga yang sedang bersantai di warung kopi sudah mendapatkan sebuah nomor dari telepon tidak dikenal dengan menghubunginya dan juga sudah mengaku sebagai customer service perusahaan ojek online tempatnya bernaung.
Si penelepon yang memberikan dengan iming-iming dari bonus atau juga point reward. Dengan nada yang meyakinkan, si penelepon dengan meminta Rachmat untuk bisa memberitahukan beberapa data yang pribadi seperti nomor kartu ATM dan juga dengan
kode verifikasi (OTP) yang dikirim via SMS.
Karena kepalang percaya dan senang, ia pun juga sudah memberikan dengan semua data tersebut. Namun sayang, karena semua ketidaktahuannya tersebut, Rachmat juga sudah menjadi salah satu korban penipuan dan uang di rekeningnya raib diambil si penipu.
Lain lagi dengan Sri (tokoh rekaan), pemilik dari online shop (olshop). Dia juga sudah mendapat hanya dari pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku ingin dengan membeli barang dagangannya. Dengan nada yang sudah meyakinkan, si penipu ini juga sudah bilang hendak transfer uang, dan meminta dengan nomor rekening serta nomor kartu ATM milik Sri.
Ujung-ujungnya si penipu ini dengan sedang mengincar kode verifikasi (OTP) yang sudah dikirim via SMS. Uang di rekening Sri pun akhirnya raib.
Dari ilustrasi dua kisah tersebut, Anda juga sudah bisa mengambil kesimpulan kalau di era digital yang seperti saat ini, keamanan data dan akses sangat penting. Pasalnya, dua hal yang sudah tersebut sangat rentan yang digunakan untuk bisa melakukan kejahatan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Maka dari itu, jangan pernah sekali-kali Anda memberikan data-data yang pribadi Anda kepada orang yang mencurigakan. Di antara banyaknya data yang pribadi yang tidak boleh dibagi ke orang lain, ada empat data keamanan yang paling penting harus Anda simpan dengan sendiri bahkan juga Anda pun tidak boleh bisa memberikannya ke petugas bank hingga customer service jasa yang Anda gunakan. Keempat data yang tersebut adalah PIN, OTP, CVV/CVC dan nomor kartu ATM.
PIN (Personal Identification Number)
Personal Identification Number atau yang lebih dengan dikenal sebutan PIN, merupakan dengan sebuah data sangat pribadi yang haram dari hukumnya diberikan dengan orang lain. Jika orang lain yang mengetahui PIN Anda, mereka juga sudah bisa mengakses akun pribadi Anda dan melakukan dengan berbagai kejahatan yang digital, seperti scamming (media sosial), transfer dan dengan pengambilan dana (perbankan), serta lainnya.
OTP (One Time Password)
OTP merupakan dengan password konfirmasi yang sangat lazim dikirimkan dengan ketika Anda baru pertama kali yang masuk aplikasi ojol ataupun juga dengan konfirmasi pembelian baik lewat direct debit dan kredit. Dengan sudah memberikan OTP ke orang yang tidak bisa bertanggung jawab, isi akun Anda juga bisa dipindahtangankan dengan mudah, atau juga bahkan akan sampai dikuras habis.
CVV/CVC (Card Verification Code)
Ketika melakukan pembelian online, Anda juga pasti akan bisa mengisi dengan kolom tulisan CVV/CVC. Card Verification Code merupakan dengan tiga digit angka yang sudah terdapat di belakang kartu debit dan kredit. CVV/CVC bisa juga dibilang yang merupakan pintu untuk melakukan transaksi online. Maka dari itu, sama seperti dengan kedua data yang sebelumnya,
Anda juga sama sekali tidak boleh membagikan dengan data ini ke orang lain, agar akun tetap aman.
Penipuan Nomor Kartu Debit (ATM)
Seiring perkembangan aplikasi finansial, nomor kartu ATM pun saat ini harus Anda rahasiakan. Mengingat banyak aplikasi finansial yang menggunakan nomor kartu ATM bank, dan kode OTP sebagai sarana verifikasi.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak juga modus penipuan yang dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, Bank BCA menghimbau kepada seluruh nasabahnya untuk tetap waspada kepada setiap modus terkini. Ingat, petugas bank tidak akan pernah meminta data pribadi Anda.
service laptop Dan membuat WebSite Bisa klik bagian bawah ini: