Inilah Teknologi Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa Indonesia

Teknologi Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa
Tak bisa dipungkiri, teknologi ramah lingkungan karya anak bangsa berikut cukup inovatif. Bahkan di apresiasi bukan hanya di Indonesia, di luar negeri pun mendapatkan apresiasi. Apa saja teknologi ramah lingkungan karya anak bangsa? Simak rangkuman selengkapnya.
Motor Listrik
Biasanya kita mengenal alat transportasi yang sering dipakai dan mudah digunakan yaitu sepeda motor. Akan tetapi, sepeda motor karya anak bangsa ini berbeda. Indonesia tentunya beranjak mulai memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide-idenya, salah satunya menciptakan teknologi ramah lingkungan yang inovatif. Contohnya karya anak bangsa yang wajib diapresiasi dan dibanggakan yaitu Brand Gesits (Garasindo Electric Scooter ITS). Apa itu Brand Gesits ? Sebuah teknologi yang dibuat pada mesin motor. Biasanya kita memakai bensin agar motor dapat berjalan, tetapi ini berbeda, Motor ini menggunakan listrik dengan kapasitas baterai 5.000 Wh atau 5kWh dan motor ini bisa menempuh jarak 80 sampai 100 km setelah melakukan pengisian baterai selama 4 jam. Kalian bisa mulai memesan motor listrik ramah lingkungan ini secara online melalui website pada tahun 2018 silam. Motor listrik ini diproduksi secara massal pada tahun 2018, dan sudah diluncurkan secara resmi pada tahun 2019. Siapa sangka para pembuat teknologi ramah lingkungan ini adalah seorang mahasiswa? Pembuatnya yaitu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November. Keberhasilan mereka untuk membuat teknologi ramah lingkungan membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas yang baik untuk melakukan hal-hal yang inovatif.
Lampu Bisa Menyala Seumur Hidup
Terciptanya lampu seumur hidup adalah karya terbaik dari tiga orang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Mereka adalah M. Alfian Arifin, Nurhasna Fauziyyah, dan Elok Fitriani Tauziat. Dalam menciptakan lampu seumur hidup ini, mereka membuatnya pada saat menimba ilmu di jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan untuk mengatasi masalah krisis energi listrik.
Mereka memanfaatkan sebuah bakteri sebagai sumber untuk menciptakan salah satu teknologi ramah lingkungan tersebut. Bakteri yang digunakan yaitu Bioluminescence dan sebuah alat Biolie. Bakteri tersebut menghasilkan sebuah cahaya berkapasitas 10.68 watt yang digunakan untuk menerangi ruangan sampai 68 meter. Bakteri yang digunakan tersebut berasal dari hewan pada tubuh cumi-cumi. Supaya lampu seumur hidup tersebut bisa bertahan lama, langkah yang tepat untuk menjaga dan merawatnya yaitu dengan memberikan bakteri tersebut asupan nutrisi berupa sayuran atau buah yang sudah difermentasikan. Dengan adanya lampu seumur hidup cukup memberikan solusi yang tepat untuk masyarakat agar menghemat pemakaian listrik terutama pada lampu.
Kompor Hidrogen
Siapa sangka seorang laki-laki yang bernama Dede Miftahul Anwar ini berhasil menciptakan sebuah kompor yang berbahan hydrogen? Awal mulanya teknologi ramah lingkungan tersebut diciptakan yaitu berawal dari sebuah masalah yang terjadi di tempat tinggal Dede yang berada di Desa Cihambulu Kabupaten Subang. Beliau adalah salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Memiliki kemapuan menganalisa masalah dan melihat sebuah peluang untuk mengatasi masalah pada tempat tinggalnya, oleh sebab itu Dede dapat menciptakan kompor hydrogen tersebut. Kompor Hydrogen ini dapat menjadi alternatif pengganti gas elpiji karena saat ini untuk mendapatkan gas tersebut sangat sulit, karena langkanya stok ketersediaan.
Dede pun membangun sebuah perusahaan yang bernama CV Energon atau Energi Olahan Nasional dan memiliki harapan yang tinggi untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Kompor Hydrogen ini di jual dengan harga Rp. 450 ribu sedangkan untuk pengisian ulang gas hydrogen tersebut cukup dengan mengeluarkan Rp. 10 Ribu.
Nah, itulah beberapa teknologi ramah lingkungan karya anak bangsa yang wajib dibanggakan masyarakat Indonesia. Semoga dengan terciptanya teknologi tersebut dapat bermanfaat untuk kita semua.